Informasi keberadaan warung ini dengan cepat tersebar di sekitar orang Papua.
Banyak orang Papua membanjiri, bahkan sampai mengantri utnuk makan di Warung Papua ini.
Entah apa yang terjadi menjadi tanda tanya buat saya sampai Agustus 16, 2015 ini, warung tersebut ditutup, atau tidak dibuka lagi, atau mungkin juga dia bangkrut.
Laki-laki yang melayani waktu itu masih teman kelas saya. Saya menutup diri untuk bercakap, karena saya menghargai dia sebagai teman yang sudah maju dan bergerak untuk berwirausaha. Sebagai penghargaan, saya memilih diam dan makan makanan yang dia layani.
Sudah beberapa kali, selama hampir 5 bulan saya makan di situ.
Kemudian saya berstudi di luar tanah Papua, dan 4 tahun kemudian (2004) saya balik ke Tanah Papua mendapati bahwa warung Papua dimaksud sudah tinggal kenangan.
Dengan melihat warung Papua ditutup, maka mulai membulatkan tekat untuk membuka Cafe Papua yang sudah pernah datang ke dalam pikiran pada tahun 2000.
Nah, baru tahun 2014, Cafe Papua itu-pun terwujud. Tetapi ia terwujud bukannya di Tanah Papua, melainkan di Tanah Jawa.
Baru pada pertengahan 2015 ini, Cafe Papua mulai dibicarakan untuk didirikan di Tanah Papua. Untuk pertama kali akan dibuka di tanah Papua di Jalan Internasional Khalkote, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Cafe Papua hadir bergandengan tangan dengan Kios KaKa Lingkar.
Advertisemen